Jangan Berhenti di Tengah Badai
Aku
bersama ayah suka bepergian ke suatu tempat berduaan. Aku sangat
menyukai momen di mana kami berdua duduk di mobil. Biasanya ayah
bercerita tentang masa mudanya, beliau seolah tidak pernah kehabisan
akal untuk menceritakan hal-hal menarik yang terjadi di masa mudanya.
Suatu
hari aku dan ayah berkendaraan menuju ke suatu tempat, aku yang
mengemudikan mobil. Setelah beberapa puluh kilometer, tiba-tiba awan
kelabu dan angin kencang yang membuat langit menghitam mencoba
menghadang perjalanan kami. Langit semakin gelap dan angin bertiup
semakin kencang hingga akhirnya hujan pun turun, hari itu badai begitu
hebat. Beberapa kendaraan yang kami lalui menepi. "Ayah, bagaimana ini, apakah kita harus berhenti seperti mereka?"tanyaku dengan mimik wajah yang gelisah. "Teruslah mengemudi!" perintah
ayah sambil terus melihat ke depan. Walau sangat sulit tapi aku tetap
mengemudi. Hujan yang sangat lebat menghalangi pandangan mataku, jarak
pandang yang bisa kulihat dengan jelas hanya beberapa meter saja. Angin
yang begitu hebat sesekali mengguncangkan mobil kecil yang kami
kendarai.
Aku
mengemudikan mobil dengan perlahan. Setelah beberapa kilometer keadaan
membaik, hujan berhenti, dan kami sampai di daerah yang kering di mana
mentari tersenyum begitu cerah. "Sekarang silahkan kalau kau mau berhenti dan keluar," kata ayah sambil tersenyum. "Kenapa sekarang?' tanyaku heran. "Agar engkau bisa melihat keadaan dirimu seandainya engkau berhenti di tengah badai." Aku
pun menghentikan mobil, lalu keluar, membalikkan tubuhku, dan melihat
jauh ke belakang di mana badai masih berlangsung. Aku membayangkan
mereka yang menepi dan terjebak di sana. Dalam hati aku berdoa semoga
tidak ada kecelakaan yang tertimpa atas mereka. Sambil tersenyum kepada
ayah, hatiku menggumam, "Pelajaran penting kali ini: jangan pernah berhenti di tengah badai!'
untukku, saudaraku dan adik-adikku semua ingatlah bahwa ALLAH tidak pernah jemu
menyertai kita, terutama tatkala kita berhadapan dengan badai hidup.
Sebesar apa pun badai yang mencoba menghadang langkah kita, yang ingin
membuat langkah kita berhenti, ingatlah bahwa jangan pernah berhenti di
tengah badai. Lalui badai hidup itu bersama dengan ALLAH karena Dia akan
menyelamatkan kita dari mara bahaya. Lagi pula, tidak jauh di depan sana
ada suasana tenang di mana kita bisa melihat kesetiannNya. Percayakan hidup kita
selalu kepada ALLAH yang hanya memiliki rancangan penuh damai sejahtera. Ditelinga ini masih terngiang akan nasehat yang diberikan oleh ASSALAM yaitu: "Hidup untuk mengatasi kesulitan"
"Berani hidup tak takut mati, takut mati jangan hidup, takut hidup mati aja"
"Kesulitan jangan dicari dan kalau ketemu dengan kesulitan jangan pernah lari"
"Tanpa badai hidup,kita tidak dapat memahami arti mengandalkan Tuhan dalam segala keadaan"
EmoticonEmoticon